Judul diatas adalah artikel yang dimuat di harian Jawa Pos pagi ini. Di dalam artikel tersebut menyebutkan Ketua Tim Penggerak PKK Ibu Sri Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan menumbuhkan minat baca anak akan efektif jika dimulai dari keluarga. Beliau prihatin bahwa minat baca anak Indonesia terendah di Asia Tenggara. Saingan terberat menumbuhkan minat baca adakah televisi dan game. Bagaimana anak akan senang membaca jika ibunya suka nonton sinetron?
Ya, saya sepakat dengan ibu Sri Atikoh Ganjar Pranowo mengenai hal tersebut. Pada hakikatnya pendidikan dimulai dari keluarga dan lebih banyak ada di tangan ibu. Ibu adalah madrosatun anak kali pertama dalam hidupnya. Keteladanan menjadi harga mati yang tak bisa ditawar. Bertemali dengan membaca maka ibu harus menjadi teladan keoada sang buah hati mengenalkan buku dan kegiatan membaca. Memang membaca bukan habit seorang ibu karena dulu memang ia tak mendapatkan habit tersebut dalam lingkungan keluarganya.
Sadarilah duhai ibu, bahwa membaca dapat menjadi bekal kesuksesan anak di kemudian hari. Mari kita singkirkan ego dan luangkan banyak waktu kita bersama dengan anak mengenalkan buku dan membaca. Meminjam istilah Ayah Edy, Indonesia Strong Start From Home. Yuk, mari!
Sumber : Jawa Pos, 12 Nov 2013 Hal.2
ANDA PUNYA BUKU UNTUK DIRESENSI? SMS 087731449424