Guna mewujudkan Indonesia gemar membaca buku, perlu sinergi antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Bentuk sinergi ini jika digambarkan dalam bahasa sang pemberontak mungkin seperti ini,"Di rumah ada buku, di sekolah disuruh guru baca buku di perpustakaan dan di dekat rumah juga ada buku, di tempat umum juga ada. Uhff...dimana-mana ada buku". Hehehe..maaf Sobat reader mungkin bahasa tersebut terlalu lebay ya.
Yang jelas saya hanya ingin menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Indonesia era baru dengan membaca buku maka menghadirkan buku di setiap sudut tempat adalah solusi tepat. Selanjutnya mau membaca atau belum kita pikirkan strateginya kemudian. Salah satu wujud menyediakan tempat baca di masyarakat adalah dengan mendirikan TBM ( Taman Baca Masyarakat ).
Bagaimana cara mendirikan TBM? Siapa saja yang bisa mendirikan TBM?
Beberapa saat yang lalu ( Maaf Mas Wiwien, saya lupa tanggalnya hehehe....) kami para pegiat rumah baca berbincang-bincang di markas LESPI yang dipromotori oleh Rumah Media. Salah satu pembicaraan saat itu adalah tentang cara mendirikan TBM. Nah, yuk kita langsung tengok tips / cara mendirikan TBM :
#1 Ada Buku
Buku wajib ada di sebuah taman baca masyarakat. Ya, namanya saja Taman Baca, tentu syarat utama adalah buku bukan? Buku dapat diperoleh dari koleksi pribadi, masyarakat, CSR dan atau Pemerintah. Pada saat awal mendirikan TBM, pengurus atau pegiat dapat memberikan sumbangsihnya dengan mendonasikan buku koleksi pribadinya untuk taman baca. Selebihnya kita bisa mengusahakan dari berbagai macam sumber cara mendapatkan buku untuk TBM.
#2 Ada Tempat
Ada banyak buku tetapi tidak memiliki tempat untuk membaca. Lalu dimana dong tempat bagi masyarakat untuk membacanya? atau dimana tempat untuk menyimpan atau memajang buku-buku tersebut?
Tempat tidak harus besar. Teras rumah pun bisa kita jadikan sebagai tempat memajang buku-buku koleksi TBM. Ruang tamu di rumah pun bisa kita jadikan sebagai tempat Taman baca asalkan sudah ada kesepakatan bersama anggota keluarga karena ruang tersebut akan beralih fungsi menjadi ruang publik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan tempat:
- Pastikan tempat rak buku selamat dari gangguan air ( air hujan, banjir dll )
- Memiliki cahaya ruang yang cukup
- Sirkulasi udara lancar sehingga nyaman ketika membaca buku di TBM
- Waspada terhadap gangguan rayap atau kutu buku sehingga perlu dilakukan pengecekan secara berkala
#3 Ada Pengurus
Pengurus menjadi titik sentral berjalan atau tidaknya sebuah taman baca. Fasilitas yang lengkap dengan aneka macam buku akan percuma jika tak dilengkapi dengan pengurus yang kompatibel. Bisa jadi sebuah taman baca hadir atas prakarsa seorang individu ( kita misalnya ), namun tetap kita harus mengajak warga atau tokoh masyarakat untuk bersama mengelola taman baca ini. Mengajak rekan untuk bersama mengelola TBM bukan hal yang mudah. Sejauh pengalaman saya mengelola taman baca selama ini, ada beberapa catatan tentang pengurus TBM :
- Memiliki jiwa pengabdian
- Berpandangan luas terhadap pendidikan dan kooperatif
- Jauh dari sifat untuk mencari keuntungan pribadi
- Siap berjibaku dengan masalah yang akan timbul pada suatu hari
Bagaimana Sobat? Yuk, kita bersama mewujudkan Indonesia era baru dengan membaca buku melalui Taman Baca Masyarakat di lingkungan sekitar kita masing-masing.
Semoga bermanfaat.
TETAP SEMANGAT DAN TERUS BERKARYA
AYO WUJUDKAN INDONESIA ERA BARU DENGAN MEMBACA BUKU
ANDA PUNYA BUKU UNTUK DIRESENSI? SMS 087731449424