Satu tahun dalam hitungan kalender masehi ada 360 hari. Jika satu hari kita dapat menghasilkan tulisan berarti ada 360 tulisan yang bisa diproduksi dalam satu tahun. Kelihatannya mudah tetapi bagi sebagian orang merasakan berat untuk memulainya. Ialah Wijaya Kusumah atau yang lebih akrab dipanggil omjay, seorang bloger yang aktif menulis melalui blog kompasiana. Tengok saja di tempat kost nya kompasiana sudah terbit 2146 artikel sejak bergabung pada tanggal 22 November 2008. Silakan saja dihitung ada berapa artikel setiap hari yang Ia tulis. Tulisan-tulisan yang ia kumpulkan melalui blog tersebut telah banyak menghasilkan buku-buku termasuk buku ini.
Omjay melalui buku ini menyampaikan resep rahasianya menulis di blog setiap hari. Buku ini tak hanya semata-mata memberikan teknis cara menulis seperti buku-buku sejenis misalnya Mengarang Itu Gampang karya Arswendo. Buku ini pada dasarnya isinya sama yakni memotivasi kita untuk terus menulis, tetapi berbeda cara penyampaiannya dari satu bab dengan bab lainnya. Setiap bagian tidak lebih dari 10 halaman sehingga sugesti yang dikirimkan sedikit demi sedikit tetapi dilakukan secara berulang-ulang menjadi vitamin yang dapat menggerakkan diri kita untuk segera beranjak menulis.
Seorang pakar psikologi Maxwell Maltz dalam artikel yang ditulis oleh A.S Laksana yakni Dari Sugesti ke Otosugesti, Pendekatan Ericksonian terhadap Trance Terapetik menyebutkan bahwa Mengubah fisik seseorang berarti mengubah hampir keseluruhan orang itu-kepribadiannya maupun perilakunya-dan bahkan seringkali juga mengubah bakat dan kecakapannya. Berpikir positif hanya akan berhasil ketika ia selaras dengan citra diri seseorang. Pengalaman tertentu akan memberi citra diri pada orang tersebut. Ini lah yang saya dapatkan melalui pesan menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
Ketika seseorang dipaksa secara fisik untuk menulis setiap hari maka kondisi yang dilakukan berulang-ulang ini akan disimpan di alam bawah sadar sehingga menulis menjadi bagian kebutuhan dari hidupnya. Bila Anda menganggap menulis itu sebuah kebutuhan, sama halnya Anda menganggap makanan atau minumam adalah kebutuhan, maka Anda akan berupaya untuk menggapainya. Sebab Anda akan merasakan lapar karena tidak menulis hari ini ( hal.99 ).
Bagaimana Memulainya?
"The difficult thing is how to start it", komentar teman saya dalam salah satu media jejaring sosial. Ya, pertanyaan yang umum diajukan beberapa teman ketika mau memulai menulis. Banyak diantara kita yang tak tahu bagaimana memulai menulis. Saya sampaikan dalam essay berjudul
Menulis yang Membebaskan bahwa
menulis yang membebaskan itu adalah menulis mengalir tanpa beban. Menulis menjadi sebuah beban manakala pikiran dan tindakan sering kali tidak sejalan, dan pada akhirnya tidak ada satu tulisan pun yang tercipta ( hal.49 ). Tuliskan saja apa yang ada dalam pikiran. Jangan pedulikan bahwa tulisan tersebt benar atau tidak dalam hal ejaan. Solusi terbaik yang disampaikan omjayagar menulis tak menjadi sebuah beban adalah menulis setiap hari Ibarat air mengalir dari hulu ke hilir. Keluarkan semua yang ada dalam pikiran dalam bentuk tulisan. setelah semua selesai baca ulang apa yang Anda tuliskan lalu lakukan proses editing ( hal. 51 ).
Media yang Tepat untuk Menulis
Ketika tulisan kita hanya ada diantara kertas buku harian maka sama saja artinya ide tersebut masih tersimpan dalam otak. hanya perbedaannya ada pada tempat menyimpan saja. Coba publikasikan hasil tulisan tersebut. Mengirim ke media massa mungkin membutuhkan perjuangan yang cukup berat karena harus melalui tahap seleksi editor. Belum lagi ketika naskah kita dikembalikan, akan membuat beberapa penulis pemula surut semangat untuk menulis. Omjay menyarankan media berlatih menulis yang tepat adalah melalui blog. Kapan tulisan akan diterbitkan ada pada keputusan kita menekan tombol Publish dalam halaman dashboard. ada banyak hosting blog yang memberikan layanan gratis kepada user seperti wordpress, blogspot, multiply dll. Tulisan yang Anda tuliskan diblog akan dibaca oleh seluruh pengguna internet di dunia, tetapi bila Anda merasa blog Anda sepi, Omjay menyarankan menggunakan blog keroyokan Kompasiana. Ada rasa yang berbeda ketika menulis di kompasiana, di sana akan terjadi keriuhan bak pasar tradisional. Sejelek apapun tulisan menurut Anda pastilah ada yang memberi komentar ( hal.106 ). Mendapatkan komentar dari para Kompasianer ( sebutan pengguna kompasiana ) akan memberikan energi untuk semakin getol menulis. Saya sendiri merasakan bahwa komentar-komentar tersebut memiliki arti bahwa tulisan saya dibaca orang. Bukankah kebahagiaan seorang penulis adalah manakala tulisan tersebut dibaca oleh orang?
Kapan Waktu yang Tepat Menulis Setiap Hari?
Salah satu syarat agar kita bisa mengasah ketrampilan menulis adalah KOMITMEN. Ketetapan hati untuk menghasilkan tulisan setiap hari adalah modal utama. Masing-masing inividu memiliki waktu yang sama yakni 24 jam, yang membedakan adalah mengelola waktu tersebut.
1. Biasakan menulis sebelum tidur
Tahukah Anda bahwa ternyata omjay menghasilkan tulisannya sebelum beliau tidur. Dengan menulis sebelum tidur ada pesan yang ingin disampaikan. Barangkali pesan itu adalah pesan terakhir, karena tidak ada manusia yang tahu kapan ajal menjemput ( hal. 215 )
2. Menulis Setelah Bangun Tidur
Rasa lelah dan penat mungkin menghinggapi kita setelah seharian beraktifitas. Kadang hal ini berbenturan dengan komitmen kita untuk menulis setiap hari. Jika kondisi mengantuk menghinggapi maka berhentilah menulis. Usahakan menulis dalam kondisi terjaga sehingga menulis akan mengalir bagai air ( hal.29 )
Sekadar informasi saja, bahwa menjadwalkan menulis bisa kita lakukan bersama-sama dengan teman lainnya. Lihat saja ketika ramadhan 1433 H ini, kompasiana mengadakan ngeblog sahur. Aktifitas menulis di blog hanya pada saat jam 01.00 - 04.00 sedari menunggu sahur. Ini hanya contoh bagaimana kita bisa mengkondisikan aktifitas menulis kita.
Apa yang Terjadi Setelah Menulis Setiap Hari?
- Wijaya Kusuma : berhasil menerbitkan beberapa buku, beberapa penghargaan diraihnya, dll
- Johan Wahyudi : guru SMP dari Sragen sekaligus Kompasianer ini menerima royalti sebesar Rp 408 Jt dan itu dilakukannya dengan komitmen menulis setiap hari
- Nama Anda :....karena kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi pada takdir kita masing-masing ketika berkomitmen menuliskan setiap hari.
- Data Buku:
Judul ; Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi
Penulis : Wijaya Kusumah,S.Pd, M.Pd
Penerbit : PT Indeks Jakarta
Tahun : 2012
Jumlah halaman : 290
ANDA PUNYA BUKU UNTUK DIRESENSI? SMS 087731449424