Sifat dan karakter koran yang memuat berita yang terjadi pada umumnya tak berumur lama terlebih koran harian. Bagi kita yang berlangganan koran tentu akan banyak menumpuk koran baru begitu selesai dibaca. Penataan yang rapi mungkin masih tak menggangu pemandangan tetapi bagaimanapun makin hari tumpukan tersebut semakin meninggi hingga tak lagi ada tempat untuknya. Nah, untuk itu perlu cara bijak untuk menyikapi hal tersebut sehingga koran yang telah dibaca tak terbuang sia-sia hanya dengan ditumpuk begitu saja di bawah meja, rak, atau pun di sudut ruangan. Berikut ini 5 cara bijak menyikapi koran bekas:
Kliping
Ada beberapa rubrik dalam koran yang menjadi favorit kita. Rubrik-rubrik tersebut bisa jadi koleksi dalam bentuk kliping lho. Pada suatu saat jika kita ingin kembali membuka dan membaca artikel, kita tinggal membuka kliping koleksi kita. Dari satu lembar menjadi tumpukan layaknya buku.
Selain itu bisa juga berita atau peristiwa penting misalnya sebuah pertandingan sepakbola atau berita hangat yang sedang ramai dibicarakan. Kumpulan kliping peristiwa ini bisa menjadi referensi kita untuk mengambil hikmah dan analisa untuk masa yang akan datang. Bukankah belajar sejarah itu untuk diambil hikmahnya?
Produk baruTumpukan koran bekas yang meninggi akan kembali bernilai manakala berada di tangan kreatif. Melalui kreatifitas ini akan tercipta produk baru dengan bahan dasar koran misalnya, hiasan dinding, vas bunga, mainan. Jika kita jual atau dipakai untuk diri sendiri maka nilainya akan meningkat sebab bisa dipakai oleh kita untuk memenuhi kebutuhan. Bukankah sesuatu itu bernilai jika bermanfaat? Manusia saja akan mendapat predikat dan derajat tertinggi di antara manusia jika ia bermanfaat bagi orang lain.
DijualCara bijak ketiga menyikapi koran bekas adalah dijual. Ya, dengan begitu koran bekas tersebut akan kembali kepada kita dalam bentuk uang tunai yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya. Jumlah yang diterima jangan berharap banyak terlebih dengan koran yang berbahan dasar kertas buram.
Sumbangkan!
Menyumbangkan koran bekas kepada orang lain akan lebih bermakna daripada dijualkan kembali. Orang lain yang belum membaca sebuah artikel tentu akan berbahagia manakala ia mendapatkan sesuatu yang baru dari artikel. Sedekah tak harus dengan uang tunai, tetapi sedekah ilmu melalui koran bekas mungkin menjadi hal yang lebih berharga daripada lainnya.
Potong untuk bungkusDulu sering ada pepatah mengatakan koran bekas itu akan berakhir di tumpukan kacang rebus keliling. Ya, masih teringat jelas oleh saya dulu ketika layar tancap masih menjadi primadona warga desa. Sedari menonton tayangan film di layar tancap, ngemil kacang rebus menjadi pendamping wajib hingga film usai. Nah, koran bekas yang menumpuk di rumah bisa kita manfaatkan untuk bungkus. Potong-potong lalu gunakan untuk membungkus misalnya kado atau makanan.
Eitss...jangan salah! membungkus makanan langsung untuk makanan memiliki efek negatif dari tinta yang ditimbulkannya. Biasanya ketika membungkus makanan dengan koran bekas, selalu didasari dengan kertas bungkus lainnya atau dengan daun.
Nah, bagaimana? mau mencoba melakukan hal bijak terhadap koleksimu? Ayo buruan keburu dimakan rayap!
ANDA PUNYA BUKU UNTUK DIRESENSI? SMS 087731449424